Saya tergelitik untuk membuat tulisan ini, setelah membaca artikel di informasinetijen. Di artikel itu penulis membahas tentang seberapa ideal panjang artikel.
Saya akan mencoba membahas dengan menggunakan dua contoh:
1. TikTok
TikTok lahir sebagai platform yang mendisrupsi media sosial berbasis video yang sebelumnya memiliki format tampilan panjang menyamping dan durasi yang relatif panjang.
TikTok berhasil menarik minat jutaan pengguna dengan video pendeknya. Tak sedikit konten kreator berlomba-lomba membuat video pendek dan memadatkan informasi demi bisa masuk dalam kategori video pendek atau short.
Tren yang disajikan oleh TikTok menunjukkan adanya perubahan pada perilaku seseorang dalam mencari informasi dan mengkonsumsinya dalam waktu singkat.
2. Detik
Siapa yang tak kenal sama detik.com? Sebuah platform berita digital yang dikenal paling tua dengan karakter menyajikan informasi dengan jumlah karakter relatif pendek.
Dan ternyata platform tersebut berhasil mendapatkan pengunjung terbanyak, yang mengkonsumsi beritanya dengan cepat.
Detik menjaga pengunjung untuk tetap setia berdatangan dengan menyajikan berita dengan cepat seperti hitungan detik.
Dari dua contoh di atas menunjukkan, ada pengunjung yang memang lebih menyukai konten pendek daripada konten panjang. Namun masalahnya, google berpendapat lain.
Google dalam hal ini adalah algoritma Google dalam mensortir tulisan meranking keunikan sebuah karya berdasarkan yang paling panjang, yang lebih unik. Ini tentu masuk akal, karena kalau mau dibandingkan secara struktur kata, artikel panjang tentu kombinasinya lebih acak, sehingga pasti lebih unik.
Dan Google menilai artikel panjang berarti informasi yang disajikan tidak asal-asalan dan relatif lengkap. Karenanya, Google akan mempromosikan artikel panjang lebih dulu ke hasil pencarian daripada artikel pendek.
Dan artikel panjang juga otomatis akan menjaga rasio pentalan menjadi kecil. Karena pembaca membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan membaca informasi yang dicari.
Dengan fakta tersebut, bagaimana sebaiknya cara kita menyikapi strategi dalam menulis artikel? Mau panjang atau pendek?
Posting Komentar